Prilaku
Pasar/Industri
Prilaku Harga
Perusahaan dlm pasar bersaing
adalah price taker; Tetapi pasar umumnya tdk sempurna, karena itu kebijakan
harga di tingkat perusahaan menjadi relevan (jika perusahaan memiliki market
power besar, maka iaadedidikirawan dapat berperan sbg price maker)
Prilaku Penetapan Harga
The Lerner Index
L
= ( P - MC )
/ P
Mengukur perbedaan antara harga
danadedidikirawan biaya marginal;
Nilainya 0 s/d 1
Prilaku Stratejik
Kooperatif: kartel
Merger dan Akuisisi
Non kooperatif: Diskriminasi
harga, predatory pricing, limit pricing, meningkatkan biaya relatif pesaing;
dan non linear pricing (Two-part Tariff, Quantity diskon, qualityadedidikirawan diskon,
tie-in sales, Skema harga di depan, priority premium)
Prilaku Stratejik: Kooperatif
Kartel merupakan kerjasama
perusahaan2 yang saling bersaing untuk mendikte pasar, baik produksi, harga
atauadedidikirawan wilayah pasar;
Kartel biasanya terjadi pada
pasar yang oligopolistik;
Prilaku Stratejik Non kooperatif:PREDATORY PRICING
Perusahaan menurunkan harga (jika
perlu dibawah biaya marjinal rata-rata) untuk mematikan pesaing, atau
menakut-nakuti pesaing untuk masuk ke insdustri yg sama, kemudian menaikan
kembali harga ketikaadedidikirawan pesaing menghilang dari pasar;
Features penting dari Predatory Pricing (PP)
Selama periode PP, perusahaan
yang menjalankan strategi ini akan menglami kerugian; Perusahaanh tsb harus
memenuhi semua permintaan pada tkt harga rendah; Konsumen memperoleh manfaat
selama PP berlangsungadedidikirawan;
Prilaku Stratejik Non Kooperatif LIMIT PRICING
Perusahaan menetapkan output dan
harga pada tkt tertentu sedemikian rupa sehingga demand yg tersisa dipasar tdk
cukup menguntungkan bagi pemain baru di pasar bersangkutan; Biasanya dilakukan
oleh perusahaan ygadedidikirawan memiliki posisi dominan;
Prilaku Stratejik Non Kooperatif:MENINGKATKAN BIAYA PESAING
Meningkatkan biaya relatif
pesaing melalui: Meningkatkan harga input (terutama pada posisi integrasi
vertikal); Gunakan regulasiadedidikirawan pemerintah;
Prilaku Stratejik Non Kooperatif:DISKRIMINASI HARGA
Perusahaan dapat memberlakukan
harga yg berbeda pd tiap konsumen jika: Memiliki market power;] Mengetahui tkt
kesediaan konsumen membayar untuk setiap unit barang/jasa; Mampu mncegah
terjadinya penjualan kembali dgn tkt harga yg lebihadedidikirawan mahal;
Jenis-jenis Diskriminasi Harga
DH DERAJAT SATU (DH Sempurna): mengambil
seluruh surplus konsumen dgn menetapkan harga yg berbeda bg setiap konsumen
berdasarkan juml maksimum ybs ingin membayar;
DH DERAJAT DUA : Hanya mengambil sbgn
surplus konsumen, harga berubah sesuai kuantitas (mis tarif listrik);
DH DERAJAT TIGA: Pengenaan harga berbeda untuk kelompok
konsumen ygadedidikirawan berbeda (mis pelajar dst).
Prilaku Stratejik Non Kooperatif:TYING IN
Definisi: Penjualan paket berisi ≥
2 produk berbeda, yaitu produk utama (the tying product) (X) hanya bisa dibeli
bila konsumen bersedia membeli dgn produk lainnya (the tied product) (Y),dimana
X ≠ y. Produk komplemen vs bukan komplemen (substitute dan independen); Interrelated
deman Karenna tying in menggabungkan produk ygadedidikirawan digunakan secara bersama;
Motif TYING IN
Tying > תM dengan atau tanpa DH
Lainnya:
-
Effisiensi;
-
Menghindari pengawasan harga;
-
Memberikanadedidikirawan potongan harga
tersembunyi;
-
Menjamin kualitas;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar